salsabilafm.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiyawan menyatakan, kemiskinan di wilayahnya bukan semata-mata akibat ketidakberdayaan, melainkan karena pola pikir masyarakat yang cenderung bergantung pada bantuan.
Menurut dia, mindset menjadi salah satu faktor utama tingginya angka kemiskinan di Kota Bahari.
“Kesimpulan sementara kemiskinan di Sampang itu bukan karena ketidak berdayaan, tetapi karena mindset atau pola pikir, lebih suka menerima,” katanya, Rabu (20/8/2025).
Yuliadi menjelaskan, data kemiskinan yang akurat sangat bergantung pada informasi dari masing-masing kepala desa. Maka dari itu, dia berharap agar data yang disampaikan oleh pemerintah desa benar-benar valid dan mencerminkan kondisi riil di lapangan.
“Saya berharap betul pemerintah desa itu berdaya upaya bagaimana caranya data itu benar-benar fix dan rill,” harapnya.
Pemerintah Kabupaten Sampang, lanjut Yuliadi, telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kemiskinan. Termasuk memetakan berbagai jenis kemiskinan dan membangun kemandirian ekonomi melalui program-program seperti pemberian beasiswa, pelatihan keterampilan, dan peningkatan infrastruktur desa.
Dengan demikian, pihaknya berharap dapat mengurangi kemiskinan dan mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya.
“Upaya untuk mengurangi kemiskinan di Sampang sudah banyak dilakukan. Kalau bicara kemiskinan itu sangat kompleks. Artinya tidak hanya memberikan bantuan,” pungkasnya. (Mukrim)
