salsabilafm.com – Seorang siswa SD di Bangkalan, Jawa Timur, tewas akibat tertimpa dahan pohon di depan Pendopo Bupati Bangkalan. Peristiwa tragis ini terjadi usai kegiatan jalan-jalan santai (JJS).
Kejadian nahas tersebut menimpa dua peserta JJS, yakni Yasinta Dwi Amira, siswi kelas 5 SDN Demangan 1 Bangkalan yang dinyatakan meninggal dunia, serta Rani Auliani, guru di sekolah yang sama, yang mengalami luka ringan.
Ironisnya, korban diangkut menggunakan mobil pikap menuju rumah sakit karena acara tersebut diduga tidak menyediakan tim medis dan ambulans, meskipun acara tersebut dihadiri ratusan masyarakat Bangkalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotibah mengungkapkan, panitia kegiatan jalan sehat tidak mengajukan permintaan tenaga medis dan ambulans ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan.
“Saya sudah cek, belum ada surat masuk ke Dinkes. Bahkan saya cek lagi karena takut kelewat, ternyata di aplikasi ataupun yang manual juga tidak ada,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Menurut Nur Hotibah, permintaan tenaga medis biasanya dilakukan oleh organisasi, instansi, atau masyarakat yang menggelar kegiatan dengan banyak peserta. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi atau kesiapsiagaan saat terjadi insiden yang membutuhkan penanganan medis.
“Biasanya setiap ada kegiatan dari organisasi atau pihak lain itu mengajukan permintaan petugas P3K ke Dinkes, setelah itu kami tindaklanjuti ke PSC atau teman-teman di 22 puskesmas yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop Umdag), Achmad Siddik, menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Bangkalan.
“Mohon maaf, kegiatan tadi pelaksananya bukan kami, silakan konfirmasi ke pak Yoyok (Ishak Sudibyo),” tuturnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Taufik, mengatakan insiden terjadi saat sesi pengundian hadiah berlangsung. Korban tengah beristirahat di bawah pohon trembesi bersama rombongan.
“Dahan pohon mendadak patah dan jatuh tepat mengenai dua orang, siswi dan gurunya. Siswi sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, namun akhirnya meninggal dunia.” ungkap Taufik.
Sementara, guru korban, Rani Auliani, mengalami luka lebam di paha dan kini dalam perawatan.
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub, menyampaikan rasa duka cita atas insiden ini dan mengimbau seluruh guru untuk lebih waspada serta memperhatikan keselamatan siswa saat kegiatan di luar sekolah.
“Korban adalah siswa kelas 5. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar keselamatan siswa lebih diutamakan dalam setiap kegiatan,” ujarnya. (*)