salsabilafm.com – Biaya listrik untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Sampang terus membebani anggaran daerah. Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang mencatat, tagihan listrik PJU perbulan bulan mencapai Rp 485 juta.
Besarnya tagihan tersebut disebabkan oleh jumlah PJU yang cukup banyak, yakni sekitar 8.600 titik yang tersebar di wilayah Kota Bahari dan 14 kecamatan lainnya.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub Sampang, Hery Budiyanto, menjelaskan, biaya listrik PJU memang besar karena lampu menyala setiap hari. Selain itu, tagihan bersifat fluktuatif tergantung pada pemakaian.
“Lampu PJU itu kan nyala setiap hari, jadi wajar jika biayanya besar,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Meski demikian, Dishub terus berupaya menekan beban anggaran. Salah satu caranya adalah dengan menelusuri adanya sambungan liar yang memanfaatkan jaringan listrik PJU secara ilegal.
Menurut Hery, belakangan ini biaya bulanan berhasil ditekan di bawah Rp 500 juta. Penurunan itu juga terjadi karena beberapa PJU tidak menyala dan belum segera diperbaiki, meski hal ini bukan solusi ideal.
Saat ini, Dishub mencatat bahwa dari total anggaran Rp 5,6 miliar yang dialokasikan untuk listrik PJU tahun ini, tersisa sekitar Rp 2,5 miliar. Artinya, lebih dari setengah anggaran telah terserap hanya dalam beberapa bulan.
Pemerintah Kabupaten Sampang menanggung seluruh biaya listrik PJU di 14 kecamatan. Jika tidak ada tambahan anggaran, layanan penerangan jalan berisiko terganggu di penghujung tahun.
“Anggaran itu kemungkinan besar tidak cukup hingga akhir tahun. Kami akan mengusulkan tambahan dana dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK),” pungkasnya. (Mukrim)