salsabilafm.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang mengungkapkan, penyebab turunnya ekonomi Sampang pada tahun 2024 karena sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian mengalami pelemahan.
Plt Kepala Bidang (Kabid) Perekonomian Setda Sampang, Kustantinah mengatakan, Pemkab Sampang telah merencanakan beberapa upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah pada tahun 2025.
Fokus utama dari upaya tersebut adalah sektor pertanian, dengan sejumlah program yang meliputi pemberian dukungan benih, pupuk, dan hand traktor. Selain itu, Pemkab juga akan membangun Sarana Prasarana (Sarpras) jalan produksi pertanian. “Semua anggaran untuk program-program ini sepenuhnya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT),” kata Kustantinah, Rabu (30/7/2025).
Selain sektor pertanian, Pemkab Sampang juga fokus pada pengentasan kemiskinan. Sebab, kemiskinan sangat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bahari. Artinya, apabila kemiskinan itu dapat segera di eliminasi dari Sampang, maka perekonomian Kota Bahari pun akan meningkat.
“Kalau di kita tahun 2025 kita sudah berupaya dalam program pertanian, kemudian juga untuk meningkatkan produksi dengan pemberian program,” ucapnya.
Dia menjelaskan tahun ini, perekonomian Sampang belum menunjukkan tanda-tanda peningkatan atau penurunan yang signifikan, seperti yang terjadi pada 2024 lalu. Pada tahun 2024, perekonomian Sampang mengalami penurunan sebesar 1,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh rendahnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita serta daya beli masyarakat yang masih tergolong rendah.
Kustantinah memaparkan, kontribusi ekonomi Sampang, pertanian masih menjadi sektor lapangan kerja yang dominan di Kota Bahari. Dari hal tersebutlah tahun 2024 kemarin ekonomi Sampang menurun. Karena hasil pertanian pada tahun tersebut minim yang terpengaruh oleh adanya anomali cuaca Sehingga daya beli masyarakat rendah.
“Pertumbuhan ekonomi tanpa migas kita tahun 2024 kemarin turun dari 4,53 persen menjadi 3,23 persen,” pungkasnya. (Mukrim)