salsabilafm.com – Ribuan santri Madrasah Diniyah (MD) se Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang menggelar kirab mengelilingi desa setempat. Perayaan tersebut digelar dalam rangka memperingati pekan Muharram 1447 Hijriyah. Rute kirab santri start dan finish di lapangan Gelora Putra Mandangin.
Sebanyak 13 lembaga MD dan 5 komunitas genderang, ikut serta memeriahkan peringatan pekan Muharram yang dilaksanakan oleh MWC, Ranting, Banom NU se-Pulau Mandangin.
Peserta kirab santri dilepas oleh Ketua MWC NU Mandangin dengan ditandai pemotongan pita. Ribuan peserta kirab berjalan kaki sambil menyanyikan mars NU dan kebangsaan, sembari mengenakan atribut NU dan Indonesia.
Ketua Pelaksana Pekan Muharam 1447 Hijriyah, Abd Syukur mengatakan, pekan muhharam 1447 H ini menjadi kegiatan rutinan setiap tahun. Hal itu sebagai bentuk kecintaan kepada tradisi Islam dan budaya desa.
“Muharram itu bulan mulia, mari sambut dengan penuh kegembiraan, dan kita isi dengan kegiatan yang berorientasi pada kebaikan,” ujarnya, Minggu (29/6/2025).
Menurutnya, muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah yang patut dirayakan, ibarat membuka lembaran baru dalam episode kehidupan. Yang patut dimeriahkan dalam pergantian tahun, kata Syukur, adalah saat moment Muharam ini.
“Yang patut kita sadari, dalam perayaan dan menyambut pergantian tahun yang benar bagi umat Islam adalah di bulan Muharram ini, sebagai rasa cinta dan mensyukuri kehidupan ini,” ungkapnya.
Selain merayakan bulan mahharam, kata Syukur, acara kirab santri ini juga sebagai upaya membumikan nilai-nilai ke NU an sejak usia dini, serta merajut kebersamaan dan melestarikan musik tradisional (genderang).
“Setiap tahun kami upayakan keterlibatan santri, komunitas musik tradisional, dan masyarakat desa ikut senang menyambut dan memeriahkan pekan muhharam ini,” ujarnya
Sementara, Ketua Tandzifiyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdhatul Ulama (NU), Ustadz Nusyur Jauhari menyampaikan apresiasi kepada ranting, lembaga dan banom NU se Pulau mandangin, ikut andil dalam mensukseskan pekan muharrom tahun ini.
Ia menilai, pekan muharrom menjadi kegiatan tahunan yang patut dilestarikan, selain membumikan nilai-nilai ke NU an dan ke Indonesiaan di kehidupan warga.
“Pekan muharram ini sebagai corong kegiatan santri dan masyarakat dalam mencintai serta mengenal NU dan Islam itu sendiri,” katanya.
Nusyur berharap kegiatan kirab Santri dan rangkaian acara lainnya dapat memupuk kebersamaan antar pengurus NU, MD se Pulau Mandangin, pelaku seni, dan masyarakat setempat.
“Dengan acara kirab santri ini, kita lebih kuat dalam ukhuwah nahdliyah maupun ukhuwah islamiyah,” pungkasnya. (Mukrim)
