Kasus Pupuk Subsidi di Sampang: Menanti Komitmen Polisi Ungkap Aktor Utama

Spread the love

salsabilafm.com – Sudah sebulan lebih kasus penyelundupan pupuk bersubsidi di Sampang, Madura, Jawa Timur tidak ada kabar. Kasus ini ramai dan trending di media massa saat Polres Sampang pada Kamis (3/4/2025) lalu menggagalkan penyelundupan pupuk bersubsidi sebanyak 9,6 ton. Sopir dan truk pengangkut pupuk yang harusnya menjadi hak petani itu berhasil diamankan polisi.

Penyelidikan dilakukan dengan meminta keterangan sopir truk pengangkut pupuk. Dari keterangan tersebut, polisi mendapatkan petunjuk untuk mengungkap lebih dalam siapa aktor utama dan pihak-pihak yang terlibat kasus yang sudah lama berulang terjadi di Sampang.

Plh Ketua BEM Sampang (BEMSa) Hamdani. (Foto: Rosyad/Salsa)

Bahkan, pada Rabu (24/4/2025) lalu, Kapolres Sampang, AKBP Hartono berjanji akan menjemput paksa dua saksi yang mangkir dari panggilan penyidik. Namun, seiring waktu, kasus ini mulai memudar dan tidak ada kabar.

Terungkap Sejak Tahun 2022

Kasus penyelundupan pupuk bersubsidi di Sampang pertama terungkap pada 12 April 2022 silam. Dua truk dengan nopol A 8775 YX dan D 8953 UA mengangkut total 17 ton atau 340 sak pupuk bersubsidi diamankan oleh polisi di jalan raya Banyuates.

Kemudian, pada 22 Desember 2023, penyeludupan pupuk bersubsidi kembali terjadi. Sebanyak 62 sak pupuk yang diangkut pikap nopol S 8717 NC diamankan polisi di Robatal.

Tak berhenti di situ, pada pertengahan Juli 2024, sebanyak 401 sak pupuk bersubsidi berhasil diungkap petugas di luar daerah, tepatnya di Kabupaten Tuban. Terbaru, sebanyak 9,6 ton pupuk subsidi yang akan dikirim dari kecamatan Karang Penang ke luar daerah berhasil digagalkan polisi.

Mempertanyakan Komitmen Penegak Hukum

Hamdani, Plh. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Sampang (BEMSa), mempertanyakan komitmen aparat kepolisian dalam mengungkap kasus pupuk bersubsidi. Ia tidak ingin kasus tersebut seperti perayaan kembang api. Ramai dan meriah di udara, kemudian hilang ditelan malam.

“Jika memang berkomitmen, harus ada perkembangan yang jelas bagaimana langkah dan tindakan Polres Sampang untuk selanjutnya,” kata Hamdani, kepada salsabilafm.com, Sabtu (31/5/2025).

Mahasiswa yang akrab dipanggil Dani itu menilai kasus penyelundupan pupuk bersubsidi memicu kekecewaan masyarakat Sampang yang mayoritas menjadi petani. Sebab, bagi mereka pupuk merupakan pondasi dasar dalam membangun ketahanan pangan nasional.

“Rakyat yang menjadi korban, jika polisi tidak bisa mengungkap pelaku utama. Jelas mencederai para petani kita,” ucap Dani dengan keras.

Menurut Dani, polisi tidak akan kesulitan mengungkap pelaku utama kasus pupuk bersubsidi. Karena, aparat sudah mengantongi keterangan sopir truk untuk mengurai benang kusut kasus pupuk subsidi di Sampang.

“Sopir truk sudah ditahan, pasti ada informasi yang bisa didapat dari itu. Tidak ada kesulitan jika memang benar-benar niat,” ujarnya.

Untuk mengungkap sengkarut pupuk bersubsidi di Sampang, Dani bersama para mahasiswa yang tergabung dalam BEMSa akan melakukan turun jalan. Mereka akan mendesak Polres Sampang untuk segera menyelesaikan dan membongkar aktor utama penyeludupan pupuk bersubsidi.

“Jika diperlukan, kami akan melakukan aksi demontrasi agar Polres Sampang segera mengungkap kasus ini,” tegasnya.

DPRD Yakin Kasus Pupuk Subsidi Segera Terungkap

Pandangan berbeda disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Sampang, Alan Kaisan. Politisi partai Gerindra ini masih memiliki keyakinan kepada aparat penegak hukum. Ia optimis bahwa kasus penyelundupan pupuk bersubsidi akan segera terungkap.

“Saya yakin Polres Sampang masih memiliki integritas terhadap penegakan hukum di Sampang,” kata Alan, saat dihubungi via telpon.

Keyakinannya terhadap penegakan hukum di kasus pupuk sangat berdasar dan bukan pepesan kosong. Alan yakin polisi akan berhasil mengungkap dan menyelesaikan kasus pupuk, karena dua hal. Pertama, kasus ini sangat merugikan para petani. Kedua, merugikan uang negara.

“Yang rugi bukan hanya petani, tetapi juga keuangan negara. Karena pupuk bersubsidi adalah hak petani yg disubsidi oleh negara,” kata dia.

Hingga berita ini tayang, belum ada respon dari Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi meskipun yang bersangkutan telah telah dihubungi salsabilafm. (Syad)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles