salsabilafm.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan di Lora Kopi, Pliyang, Sampang, Minggu (24/11/2024).
Komisioner Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jatim, Miftahur Rozaq mengatakan, kegiatan yang dilakukan bertujuan memberikan kesadaran, khususnya bagi pemilih perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
“Sesuai data yang ditetapkan, pemilih perempuan lebih banyak daripada pemilih laki-laki. Maka atas dasar itu kami mengadakan sosialisasi ini,” katanya.
Dalam acara itu, lanjut Rozaq, pihaknya mensosialisasikan bagaimana tata cara mencoblos yang benar, surat suara yang sah dan hal-hal yang perlu diketahui sebelum pemungutan suara oleh semua masyarakat, tidak terkecuali segmen perempuan.
“Sosialisasi ini urgent karena tidak terlalu banyak edukasi politik kepada segmen perempuan di beberapa tempat termasuk kabupaten Sampang,” lanjutnya.
Menurut Komisioner asal Torjun, Sampang tersebut, sosialisasi penting untuk memberikan edukasi dan pendidikan kepada perempuan untuk menjadi pemilih yang cerdas dan aktif. Sebab, selain secara kuantitas pemilih perempuan lebih banyak, pemahaman dan pengetahuan pemilih perempuan secara kultur dinilai masih kurang.
“Harapan kita, semuanya bisa berpartisipasi. Kami memiliki target yang rasional yaitu 85 persen. Jadi kami harap semua masyarakat pada tanggal 27 bisa melakukan pemungutan surat suara,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Kopri PKC PMII Jawa Timur, Zumrotun Nafisah mengapresiasi KPU Jawa Timur yang telah bekerja sama dengan Kopri menggelar sosialisasi dan pendidikan segmen perempuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih khususnya perempuan.
“Kami berharap semua kader Kopri dan semua pemilih perempuan khususnya yang ada di kabupaten Sampang untuk berpartisipasi pada 27 November 2024 mendatang,” katanya.
Menurutnya, kegiatan tersebut penting mengingat beberapa perempuan yang ada di Jawa Timur masih banyak yang belum memahami aturan-aturan sebagai pemilih di Pilkada 2024.
“Setelah kami safari ke beberapa tempat di Jawa Timur, banyak kalangan perempuan yang masih belum bisa membedakan antara surat suara yang sah dan apa saja yang harus dibawa ketika melakukan pemungutan suara,” ucapnya.
Dikatakannya, perempuan mempunyai peran yang sangat banyak dalam konteks Pilkada 2024. Karenanya, dia menegaskan kepada perempuan-perempuan untuk siap mengabdikan diri. “Meskipun bukan sebagai peserta tapi jadilah sebagai penyelenggara kalau masih belum bisa, jadilah sebagai pemilih yang cerdas memilih pemimpin yang sekiranya bisa memajukan daerahnya,” pungkasnya. (Mukrim)