salsabilafm.com- Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang sukses meraih penghargaan sebagai Juara I Kategori Umum Masyarakat dalam penganugerahan Sampang Berkreativitas dan Inovasi (SABERNOVA) Award 2024. Penghargaan diberikan di Pendopo Trunojoyo Sampang, Selasa (12/11/2024).
Pemerintah Daerah melalui Bappedalitbang Kabupaten Sampang menganugerahkan reward tersebut berkat kreatifitas dan inovasi FPRB dalam pengelolaan sampah yang selama ini menjadi problematika lingkungan di Kabupaten Sampang.
“Alhamdulillah syukur kami panjatkan kepada Allah karena ikhtiar kami akhirnya dijawab oleh Alloh SWT,” ungkap Koordinator Bidang Lingkungan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sampang, Agus Hendra Purnomo kepada salsabilafm.com saat ditemui pasca kegiatan.
Agus Hendra berharap, bisa tumbuh inovator-inovator yang lebih baik lagi kedepannya. Sebab, FPRB hanya pembuka jalan bagi pegiat-pegiat lingkungan agar jangan mudah menyerah dengan kondisi apapun, karena menurutnya kegagalan dan keberhasilan adalah dua hal yang selalu bergandengan.
Melalui penghargaan yang diraih, kata Hendra, FPRB Sampang telah membuktikan komitmennya dalam menjaga dan merawat alam. “Ini sebagai salah satu bentuk wujud kinerja FPRB Sanpang dari seluruh kegiatan yang selama ini dilakukan utamanya dalam isu persampahan,” ucapnya.
Selama ini, kata dia, FPRB Sampang selain berkreativitas dalam pengolahan sampah, juga aktif mengajak pegiat-pegiat muda untuk bisa menjadikan sampah bernilai ekonomi. Sebab, apapun ciptaan tuhan tidak terlepas dari kemanfaatannya, termasuk sampah bernilai ekonomi yang tanpa batas.
“Kami FPRB Sampang akan selalu berkolaborasi dengan siapapun dan kondisi apapun dalam bingkai tujuan yg sama ‘merawat alam maka pasti alam akan merawat kita’ dan kita tidak akan kekurangan apapun jika kita terus belajar menjaga ciptaan tuhan, semesta yang agung ini,” ujarnya.
Dalam SABERNOVA Award, FPRB menampilkan produk dan alat pengolahan sampah layak olah. Dimana sampah ini cenderung tertolak dalam nilai ekonominya, sehingga pihaknya coba membuat alat yang sekiranya bisa dibuat secara mandiri atau menggunakan dana desa.
“Tujuannya agar bisa mengurangi pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat secara liar, atau bisa membantu tumpukan sampah yang lambat tertangani oleh pemerintah. Kami memberikan solusi cepat dan bermanfaat kepada pemerintah,” ungkapnya.
Sementara sampah organik, kata Hendra, bisa menjadi produk yang sangat bermanfaat untuk semua pihak, baik dari segi ketahanan pangan dengan produk media tanamnya yakni solusi vegetatif tanaman dari produk pupuk organik cair ataupun solusi pakan alternatif untuk unggas dan perikanan.
“Semua ini butuh semua pihak untuk mengkaji bersama, jadi saya meyakini pengolahan sampah ini tidak hanya terfokus pada kebersihan, tapi lebih kita dorong kepada aspek kesehatan, ketahanan pangan, pertanian, peternakan dan juga perikanan. Inilah keunggulan dalam mempelajari strategi pengolahan sampah, semua aspek dalam lingkaran yang sama,” pungkasnya. (Romi)