salsabilafm.com– Pencegahan yang dilaksanakan pemerintah untuk memerangi penyakit difteri tidak berjalan maskimal. Padalnya, penderita penyakit menular tersebut terus bertambah, Senin (24/3/2024).
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang Samsul Hidayat mengatakan, temuan penyakit difteri 2023 semakin meningkat.
“Pada 2022, ditemukan sembilan kasus, sedangkan tahun lalu jumlahnya dua kali lipat dari 2022,” katanya.
Meningkatnya penyakit difteri disebabkan beberapa faktor. Salah satunya, capaian imunisasi di posyandu sejak ada Covid-19 menurun drastis hingga 2022.
”Sehingga sepanjang 2023, angka penyakit difteri meningkat. Sedangkan untuk 2024, ada empat orang yang suspek terkena difteri,” katanya.
Penyakit difteri biasanya disebabkan oleh corynebacterium yang menyebarkan racun melalui partikel udara maupun peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.
Dampaknya akan mengakibatkan gagal pernapasan, menyerang otot jantung, dan pendarahan di hidung.
”Jika sampai telat diberi pertolongan, bisa juga menyebabkan kematian,” terangnya.
Dia menerangkan, penyakit difteri rentan terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Untuk mencegahnya, hanya bisa dilakukan dengan imunisasi di posyandu.
”Sehingga kekebalan tubuh anak terjaga dengan baik dan terhindar dari berbagai penyakit,” jelasnya. (Mukrim)