salsabilafm.com – Seorang nelayan Pulau Mandangin harus dirawat di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang. Sebab, pergelangan kakinya hancur terkena bom molotov saat mencari ikan di perairan Desa Batah Timur, Kwanyar, Bangkalan.
Saksi berinisial AS, warga asal Kwanyar mengatakan, peristiwa pelemparan bom molotov terjadi di perairan desa Batah Timur, Kwanyar Bangkalan sekitar pukul 11.00 wib. Pelemparan bom molotov diduga dilakukan oleh tujuh orang nelayan setempat. Menurut dia, warga setempat kesal karena nelayan Pulau Mandangin kerap mencari ikan di wilayahnya menggunakan jaring cakar harimau yang dianggap merusak ekosistem laut.
“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 Wib. Karena kesal nelayan Pulau Mandangin menggunakan jaring cakar harimau,” ujarnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka-kuka di sekujur tubuh dan yang paling parah di pergelangan kakinya. “Satu temannya selamat karena berhasil melompat sebelum terjadi ledakan,” terangnya.
Terpisah, Pj Kepala Desa Pulau Mandangin, Haris Budi Santoso mengatakan, korban saat ini harus menjalani perawatan di RSUD dr. Mohammad Zyn, Sampang untuk segera dilakukan operasi.
“Saat ini korban telah berada di RSUD Sampang untuk menjalani operasi,” kata Haris.
Haris menambahkan, konflik antara nelayan warga Pulau Mandangin dan Nelayan Desa Batah Timur Kwanyar Bangkalan telah terjadi sejak lama.
“Konflik ini telah terjadi sejak lama, semoga pemerintah dapat segera menengahi ini,” ujarnya.
Reporter salsabilafm.com telah menghubungi Kepolisian Resor Bangkalan, namun hingga berita ini tayang, belum ada respon yang bersangkutan. (Syad)