salsabilafm.com – Warga Desa Asemnonggal, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, secara mandiri memperbaiki jalan poros kabupaten. Jalan tersebut rusak parah selama lebih dari 15 tahun.
Perbaikan jalan dilakukan secara gotong royong menggunakan dana swadaya masyarakat. Sebab, sejak diajukan tahun 2019, jalan tersebut tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Asemnunggal, Abdul Hasan, mengatakan, jalan poros tersebut merupakan satu-satunya akses penghubung utama warga Desa Asemnunggal menuju jalan raya. Namun hingga saat ini, kondisi jalan masih sangat memprihatinkan.
“Akses ini sudah rusak selama 15 tahun dan tidak pernah tersentuh perbaikan dari pemerintah. Padahal kami sudah mengajukan bantuan sejak tahun 2019, melalui Musdes, Musrenbangcam, hingga forum-forum yang dihadiri langsung oleh pihak DPRD, Sekda, dan instansi terkait. Tapi yang kami dapatkan hanya janji,” katanya, Sabtu (5/10/2025).
Karena warga tidak bisa lagi menunggu, akhirnya pada 1 Agustus 2025 lalu warga mulai melakukan perbaikan jalan secara swadaya sesudah melakukan musyawarah bersama dengan Forkopimcam Jrengik. Hingga saat ini, jalan yang berhasil diperbaiki sudah mencapai 200 meter dari total panjang sekitar 7 kilometer.
“Dana yang terkumpul dari masyarakat awalnya sekitar Rp30 juta. Sekarang perbaikan terus berjalan. Kami kerjakan dari dua sisi, utara dan selatan. Siang hari warga dari sisi selatan bekerja, malam harinya sisi utara melakukan pengecoran. Ini murni gotong royong masyarakat,” tegasnya.
Menariknya, saat proses pengecoran jalan, warga memanfaatkan bambu sebagai pengganti kawat untuk rangka, mirip teknik konstruksi zaman dahulu (zaman Belanda). “Karena keterbatasan dana,” tukas Hasan.
Tak hanya warga lokal, bantuan juga datang dari warga Asemnonggal yang merantau di berbagai kota di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Semarang. Mereka turut menyumbang dana, dan bahkan membentuk koordinator lintas daerah untuk menggalang dukungan dari perantauan.
“Sampai sekarang ini teman-teman yang ada di luar Madura tetap mencari dana agar pembangunan jalan terus berlanjut,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, Desa Asemnonggal memiliki potensi ekonomi yang besar dari sektor pertanian, perikanan, tambak garam, hingga budidaya rumput laut. Bahkan, desa ini sempat menjadi lokasi proyek percontohan budidaya rumput laut dan pernah mengekspor produk ke luar negeri.
“Sayangnya, dengan potensi sebesar ini, jalan satu-satunya yang menjadi urat nadi ekonomi warga justru tidak pernah diperhatikan. Kami sangat berharap pembangunan jalan ini bisa menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten,” ungkapnya.
Hasan menambahkan, desanya bahkan pernah disurvei untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga angin beberapa tahun lalu. “Sekitar tahun lalu, sampai saat ini towernya masih ada,” imbuhnya.
Dia berharap apa yang dilakukan warga dapat menjadi pemicu perhatian dan tindakan nyata dari Pemkab Sampang. Pihaknya juga menekankan bahwa perbaikan jalan bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi menyangkut akses ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan mobilitas warga secara keseluruhan.
“Kami sudah lelah dengan janji-janji. Sekarang masyarakat bergerak sendiri. Tapi kami tetap berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sampang, khususnya kepada Bupati, agar jalan poros kabupaten di Desa Asemnonggal ini segera diperbaiki secara permanen,” harapnya
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sampang, Muhammad Zis, belum dapat dimintai konfirmasi, baik melalui pesan WhatsApp maupun panggilan telepon seluler. (Mukrim)

