Salsabilafm.com – Umar Faruk, pemuda Asal Desa Tambaan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, meraih penghargaan best intelegensia pada ajang Grand Final Potra Budaya Madura 2025. Pria yang akrab disapa Faruk itu gemar mengikuti ajang bergengsi sejak masih di bangku SMA.
Faruk hidup dalam lingkungan keluarga sederhana. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Sementara ayahnya bekerja sebagai wiraswasta dan ibunya hanya mengurus rumah tangga, namun semangat dan optimisnya tak pernah menyurutnya untuk berkarya.
Lelaki kelahiran Sampang, 9 Juni 2002 itu juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan sejak di bangku kuliah dan memiliki hobi bermain sepakbola. Dalam perjalanan hidupnya, ia memiliki prinsip bahwa siapapun bisa jadi apapun. Menurutnya, semua orang bisa menjadi apa saja asalkan mempunyai cita-cita dan mampu mewujudkan impiannya.
“Saya termotivasi mengikuti ajang Duta Budaya Madura, karena melalui ajang ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi para generasi muda yang peduli terhadap pelestarian budaya bangsa,” ucap Faruk, Selasa (24/6/2025).
Sebagai pemuda asli Sampang, dirinya selalu bertekad ingin mengharumkan nama daerahnya untuk lebih dikenal masyarakat luar. “Alhamdulillah pada grand final kali ini saya terpilih sebagai best intelegensia duta budaya Madura 2025,” ungkapnya.
Sebelum meraih penghargaan best intelegensia pada ajang Grand Final Duta Budaya Madura 2025, Faruk awalnya terinspirasi ingin melestarikan budaya Madura. Lantaran semangat tersebut, kemudian ia mendaftar sampai akhirnya lolos bersama 20 finalis dari empat kabupaten yang ada di Madura.
“Lolos bersama 20 finalis lalu saya diinterview seputar kebudayaan Madura, setelah jadi finalis para duta melakukan karantina di Hotel Asmi Sumenep selama dua hari, dan langsung menuju grand final duta budaya Madura 2025, Alhamdullah saya mendapat penghargaan best intelegensia Potra Budaya Madura 2025 terbaik,” tuturnya.
Faruk menyampaikan, advokasi atau kerja nyata wajib digaungkan. Sebab, advokasi bukan semata-mata dibuat untuk menjadi formalitas saja, tetapi juga direalisasikan sebelumnya dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, menjadi seorang duta bukan hanya mengejar gelar saja, tetapi juga harus memiliki kriteria 3B, meliputi Brain (berwawasan luas), Beauty (berpenampilan menarik dari luar maupun dalam, serta Behavior (berperilaku dan bertutur dengan baik).
Tidak hanya memiliki 3B, seorang duta juga siap mengemban amanah sesuai visi dan misi Duta Budaya Madura, yakni pengenalan, pengajaran, pelestarian, dan pengembangan budaya di Jawa-Madura
“Tentunya ini menjadi motivasi buat para pemuda lain agar lebih aktif mengikuti kegiatan positif, sehingga bisa meningkatkan kualitas pemikiran pemuda sendiri,” katanya.
Dikatakannya, perubahan butuh pergerakan bukan hanya cuma perkataan. Karenanya Faruk mengajak generasi muda untuk bergerak melalui kegiatan positif.
Dirinya selalu berpegang teguh, bahwa ketika melakukan suatu hal harus dengan rasa selalu optimis. Sebab, kata Faruk, sekecil apapun yang dilakukan, akan memiliki dampak besar dan berkelanjutan di masa yang akan datang.
“Teruslah berproses jangan pernah putus asa untuk menggapai impian yang kita impikan,” harapnya.
Pendidikan
SDN 3 Tambaan (2016).
SMP Negeri 1 Camplong (2018).
SMA Negeri 3 Sampang (2020).
S1 IAI Nazhatut Thullab Sampang (2024).
Organisasi
CO RND KSEI Himesy IAI Nata Sampang.
PMII Komisariat Trunojoyo IAI Nata Sampang.
Rumah desa hebat.
Duta karang taruna kabupaten Sampang.
Putra putri batik Sampang.
Karang taruna teratai putih desa tambaan.
PAC IPNU/IPPNU Kecamatan Camplong.
Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) Kecamatan Camplong.
DPK Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Camplong.
Prestasi
Peraih Penghargaan Best Intelegensia Grand Final Duta Budaya Madura 2025
Finalis Duta Karang Taruna Sampang 2023.
Finalis putra putri batik Sampang 2022.
Juara 1 MTQ Kecamatan Camplong 2024.
Juara 3 MTQ 2022.
Juara 2 MTQ Karang Taruna Camplong 2022.
Prestasi non formal
Sertifikasi guru metode UMMI.
Magang BMT NU Camplong.
Pelatihan paralegal LPBH NU Sampang. (*)