Selama ini, kurma selalu menjadi primadona menu buka puasa Ramadan. Selain merupakan salah satu santapan yang disunahkan menjadi menu berbuka puasa, kurma memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Kesunnahan berbuka puasa dengan kurma disebut di banyak hadis. Misalnya, dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berikut:
“Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah (ruthab) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika kurma basah dan kering tidak ada, nabi berbuka dengan seteguk air,” (H.R. Abu Dawud).
Di sisi lain, sejumlah penelitian menyimpulkan berbuka puasa dengan kurma membawa manfaat bagi kesehatan. Laman Nutrition menuliskan bahwa ketika pertama kali berbuka, penting bagi kita untuk mengonsumsi minuman atau jenis makanan kaya cairan dan rendah lemak, atau makanan yang mengandung gula alami untuk sumber energi.
Dengan demikian, kurma merupakan santapan yang pas untuk berbuka puasa. Selepas seharian berpuasa, tubuh memerlukan suplai energi glukosa baru. Kurma menyediakan glukosa alami yang sehat bagi tubuh.
Selain itu, penting untuk menghindari konsumsi makanan atau minuman dengan gula tambahan. Sementara kurma menyediakan gula alami untuk energi, serta beragam mineral seperti kalium, tembaga, antioksidan. Kurma juga bisa menjadi sumber serat pangan yang dibutuhkan tubuh.
Berikut ini manfaat kurma sebagaimana dilansir dari Healthline:
1. Makanan Sarat Nutrisi
Kurma merupakan buah sarat nutrisi. Jika sudah dikeringkan, kalori yang dikandung kurma lebih tinggi daripada dalam kondisi basah. Kalori pada kurma yang dikeringkan mirip dengan kandungan nutrisi pada kismis dan buah ara.
Sebagian besar kalori yang dikandung kurma berupa karbohidrat. Sisanya adalah protein, vitamin, mineral, dan serat selulosa, lignin, dan pektin.
2. Buah Kaya Serat Pangan
Terpenuhinya kebutuhan serat harian berguna untuk merawat kesehatan. Kurma memberikan 12 persen dari kebutuhan serat harian seseorang. Serat membantu seseorang merasa kenyang lebih lama dan memperlancar sistem pencernaan, sekaligus mencegah konstipasi. Serat makanan yang dikandung kurma menstimulasi pergerakan organ perut, yang berkontribusi dalam pemrosesan feses.
Selain itu, serat pada kurma bermanfaat baik untuk mengontrol gula darah. Glukosa alami yang ada pada kurma mencegah kenaikan gula darah terlalu tinggi sehingga tidak berbahaya untuk pengidap diabetes, asalkan bukan kurma yang diawetkan atau dalam bentuk manisan.
3. Memiliki Kandungan Antioksidan Tinggi
Kandungan antioksidan yang ada pada kurma memiliki manfaat kesehatan besar, termasuk mengurangi risiko pelbagai penyakit. Antioksidan berfungsi melindungi sel tubuh dari zat radikal bebas.
Zat radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya pada tubuh dan menjadikannya rentan terhadap penyakit.
Senyawa antioksidan pada kurma dapat melindungi tubuh dari peradangan. Dibandingkan dengan buah-buahan dari jenis sama, seperti ara dan plum yang dikeringkan, kurma memiliki kandungan antioksidan lebih tinggi.
Bearagam jenis antioksidan yang lazim terdapat pada buah kurma adalah flavonoids, polifenol, carotenoids, dan asam fenolik.
4. Menguatkan Fungsi Otak
Mengkonsumsi kurma juga dapat menguatkan fungsi otak. Hal ini dibuktikan oleh studi di Neural Regeneration Research, yang menyimpulkan bahwa kurma bisa mengurangi aktivitas amiloid beta protein yang dapat menyebabkan plak pada otak.
Plak pada otak berdampak negatif pada memori dan berpotensi mengganggu komunikasi antarsel di otak dan menjadi pangkal penyebab Alzheimer. Oleh karena itu, konsumsi kurma dalam jangka waktu panjang bisa mencegah penyakit Alzheimer.
5. Memperlancar Persalinan Alami pada Wanita Hamil
Mengkonsumsi kurma selama masa kehamilan bisa mempermudah persalinan alami. Studi yang dipublikasikan di Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengkonsumsi kurma di akhir-akhir masa kehamilannya, misalnya empat minggu sebelum persalinan, lebih mudah mengalami pelebaran serviks. Hal ini menunjang persalinan alami.
Pengaruh konsumsi kurma terhadap kehamilan bisa jadi karena senyawa yang dikandung kurma dapat mengikat reseptor oksitosin. Oksitosin adalah hormon yang memicu kontraksi persalinan saat melahirkan.
6. Kaya Pemanis Alami
Kurma mengandung zat fruktosa yang merupakan pemanis alami yang lazim ditemukan di buah-buahan. Namun, di buah kurma, fruktosanya amat kaya dan berkadar tinggi.
Oleh sebab itu, kurma terasa amat manis dan memiliki rasa karamel yang halus. Ia dapat dijadikan pengganti gula pasir buatan dengan rasa manis yang sehat, kaya nutrisi, serat pangan, sekaligus antioksidan.
Semoga bermanfaat bagi semua sahabat Salsa yang tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Sumber : tirto.id