Gedung Hampir Ambruk, Siswa SD di Sampang Belajar di Tempat Parkir

Spread the love

salsabilafm.com – Bangunan SDN Pangongsean 1 di Kecamatan Torjun, Sampang, mengalami kerusakan parah. Dua ruang kelas di sekolah ini atapnya ambruk, sementara dua lainnya harus disangga dengan bambu dari dalam kelas, sehingga tak lagi bisa digunakan.

Akibat kondisi tersebut, sejumlah siswa terpaksa menjalani Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tempat parkir sekolah.

Kepala Sekolah SDN Pangongsean 1 Maskur Taufiq mengatakan, hampir semua ruang kelas di sekolah tersebut sudah tidak layak pakai. Sebagian siswa menempati ruang kelas yang masih bisa digunakan dengan cara disekat.

“Sebenarnya hampir semua kelas kondisinya memprihatinkan. Tapi hanya empat ruang kelas yang tidak kami gunakan karena kondisinya sangat membahayakan,” kata Maskur, Jumat (17/1/2025).

Maskur menjelaskan, seminggu yang lalu dua ruang kelas yang plafonnya sempat ditopang dengan bambu akhirnya ambruk diterjang angin.

Ia mengaku terpaksa memindahkan KBM ke ruang kelas yang lebih aman. Sebagian siswa belajar di ruang kelas yang disekat, sementara lainnya belajar di tempat parkir sekolah.

“Aktivitas kegiatan belajar mengajar untuk siswa-siswi kelas 5 dipindahkan ke halaman parkir, tujuannya untuk keamanan dan kenyamanan aktivitas belajar mengajar,” ujarnya.

Maskur menyebut, pihaknya sudah lama mengajukan permohonan rehabilitasi sekolah ke pemerintah, namun hingga kini belum ada realisasi.

“Sekolah ini sudah dua tahun yang lalu kami ajukan ke dinas (pendidikan). Alhamdulillah waktu itu langsung direspons dan katanya mau diprioritaskan, bahkan sudah disurvei, tapi belum tahu realisasinya kapan,” tandasnya.

Ahmad Zainulah, salah satu guru di SDN Pangongsean 1 mengatakan, proses belajar mengajar sering terganggu, terutama saat musim hujan dan angin.

“Jika hujan, siswa dipulangkan lebih awal. Hal itu dilakukan guna menjaga keamanan dan keselamatan para siswa,” katanya.

Ahmad juga mengungkapkan, konsentrasi siswa saat belajar di tempat parkir terganggu. Penyebabnya adalah papan pembatas yang digunakan sebagai sekat ruang belajar tidak bisa meredam suara dari luar.

“Bagaimana bisa anak-anak fokus belajar kalau suara dari luar membuat mereka bising,” pungkasnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles