salsabilafm.com – Seorang pria lanjut usia (lansia) inisial M (61) asal Dusun Barat, Desa Pulau Mandangin dibawa menggunakan perahu kecil pada Kamis (3/7/2025). Ia harus dirujuk ke RS di Kota Sampang untuk mendapatkan penanganan kesehatan cepat.
Keluarga korban, Jalil mengatakan, M merupakan pasien Pukesmas Mandangin yang sedang kritis lantaran mengalami kondisi gula rendah.
“Iya itu mertua saya, sempat mendapat perawatan di Puskesmas Mandangin sejak hari Rabu (2/7/2025) sebelum dirujuk ke RS Qona’ah,” katanya kepada salsabilafm.com, Kamis (3/7/2025).
Jalil menjelaskan, pihaknya meminta surat rujukan karena kondisi korban yang semakin menghawatirkan.
“Pihak Puskesmas akhirnya memberikan surat rujukan sekitar pukul 03.00 Wib,” ujar Jalil.
Jalil mengaku sempat meminta petugas Puskesmas untuk memberikan pelayanan kepada pasien agar dibawa menggunakan ambulans laut berupa Speed Boat.
“Namun kami mendapat jawaban bahwa pelayanan ambulans laut tidak lagi beroperasi karena adanya kendala,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata Jalil, keluarganya terpaksa menyewa perahu kecil milik warga setempat demi mengutamakan keselamatan pasien.
“Tidak ada pilihan lain, kami terpaksa menyewa perahu milik warga seharga Rp 400 ribu sebelum sampai ke pelabuhan sekitar pukul 05.00 Wib,” ujarnya.
Saat ini, nyawa pasien masih tertolong dan dapat perawatan baik di RS Qona’ah Sampang. “Alhmdulillah sekarang masih dalam kondisi perawatan, semoga cepat membaik,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Sopir ambulans laut Puskemas Mandangin, Adi beralasan pihaknya tidak dapat memberikan pelayanan lantaran kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
“Saat itu kondisi cuaca tidak memungkinkan, terlalu berbahaya jika harus memaksa,” ucap Adi.
Adi berdalih bahwa ambulans laut memiliki standar operasi yang jauh berbeda dari perahu biasa.
“Jelas beda sekali dengan perahu biasa, karena Speed boat ini lebih baik menabrak ombak daripada dihantam ombak. Beda dengan perahu,” dalihnya.
Ia juga terbuka akan melayani setiap pasien yang memang dalam kondisi urgensi dan memerlukan pertolongan.
“Pasti kami layani, tapi kita harus memikirkan keselamatan juga. Namun, memang jika memaksa harus ada surat perjanjian bermaterai,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pulau Mandangin, Rina Dewiyanti belum bisa memberikan penjelasan soal pelayanan ambulans laut ini.
Menurutnya, Ambulans laut merupakan ranah Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang.
“Maaf bukan ranah saya, ini kewenangan Dinkes untuk menjelaskan,” singka Rina. (Syad)