Lewati Jembatan Tanpa Pembatas, 2 Kepsek di Bangkalan Jatuh ke Sungai hingga Patah Tulang

Spread the love

salsabilafm.com – Dua kepala sekolah di Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur harus dilarikan ke rumah sakit usai terjun ke sungai saat melintas di jembatan Desa Tlokoh, Kecamatan Kokop, Bangkalan, Selasa (2/12/2025). Diduga, keduanya terjatuh akibat jembatan itu tak memiliki dinding pembatas.

Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Kokop, Fuad mengatakan, dua korban tersebut yakni Kepala Sekolah SDN Tlokoh 1, Rita Sugiharto dan Kepala Sekolah SDN Bandang Laok 1, Yuda Indramana.

“Dua kepala sekolah itu berboncengan, Kebetulan keduanya suami istri. Jadi Pak Rita dan Bu Yuda itu hendak pergi ke SDN Tkokoh 2 untuk menghadiri undangan kegiatan rutinan K3S,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Kronologi bermula saat keduanya berboncengan sedang melewati jembatan tersebut. Tanpa diduga jalanan licin hingga mengakibatkan motor yang dikemudikan Rita oleng. Karena jembatan tidak memiliki pembatas, korban langsung terjun ke sungai yang ada di bawah jembatan.

Akibatnya, Yuda mengalami bocor di kepala sedangkan istrinya mengalami patah tulang tangan. “Dua korban sempat dirawat di rumah sakit, namun saat ini sudah masa pemulihan dan rawat jalan di rumahnya,” imbuhnya.

Adanya kerusakan pembatas jembatan tersebut membuat Sat Brimob Polda Jatim menurunkan dua pleton personil untuk melakukan perbaikan dinding pembatas jembatan. Sebab, jika kondisi tersebut terus dibiarkan, dikhawatirkan akan memakan korban lagi.

Dansat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol Suryo Sudarmadi mengaku sangat prihatin atas peristiwa yang dialami dua tenaga pendidik tersebut. “Kami bergerak bersama dua pleton anggota untuk memperbaiki pembatas jembatan itu sehingga ke depannya lebih safety dan layak digunakan,” ujarnya.

Jembatan tersebut merupakan akses penting antar desa dan kabupaten. Jembatan Mor Leke itu menghubungkan Desa Manokan dan Desa Durjan, Kecamatan Kokop sekaligus menjadi penghubung menuju Desa Olor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. “Ini akses penting bagi masyarakat sekitar, para tenaga pendidik, siswa dan lainnya sehingga adanya pembatas jembatan ini juga penting agar lebih aman saat melintas,” ungkapnya.

Pengerjaan perbaikan diperkirakan memakan waktu hingga 4 hari ke depan. Perbaikan ini juga dibantu masyarakat sekitar dan kepala desa setempat.

“Masyarakat cukup antusias membantu juga. Besar harapan kami untuk progres jangka panjang adanya peran aktif dari stakeholder terkait bisa saling mendukung khususnya dalam hal pembangunan jembatan itu,” pungkasnya. (*)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles